Fridtjof Nansen, Sosok Inspiratif Eksplorasi Kutub Utara sekaligus Pembebas Pengungsi Perang
Hari ini, tanggal 10 Oktober 2017 Google
memperingati hari ulang tahun Fridtjof Nansen yang ke-156 melalui Google doodle. Sebenarnya siapakah sosok Fridtjof Nansen yang menjadi google doodle hari ini? Dalam sejarah, tercatat
pada penghujung abad ke-19 bahwa eksplorasi Kutub Utara yang belum terjamah
menjadi perhatian publik dunia, termasuk tokoh ternama Fridtjof Nansen. Pria yang lahir pada 10 Oktober 1861 asal Norwegia tersebut memimpin
sebuah ekspedisi untuk menjadi orang pertama yang berhasil menjamah wilayah
Kutub Utara pada tahun 1893.
Baca juga info : kursus
bahasa arab
Meski ekspedisi tersebut gagal, namun itu tercatat
sebagai perjalanan paling ke utara ke arah kutub dalam sejarah di masanya.
Dimulai dari sanalah para penerasi berikutnya mengacu pada perlengkapan Fridtjof Nansen untuk mencapai kutub utara ataupun kutub selatan. Atas inovasi yang telah diciptakan oleh Fridtjof
Nansen tersebut, pihak Google mengapresiasi dengan membuat Google doodle
di mesin penelusuran. Dalam goole doodle tersebut nampak gambar berarna hitam
putih yang terinspirasi dari perjalanan Fridtjof Nansen ke kutub utara dengan menggunakan ski. Dalam sejarah tertulis
bahwa Fridtjof
Nansen adalah sosok ilmuwan yang gemar berpetualang, dia juga di
kenal sangat ahli dalam bermain ski. Fridtjof Nansen kerap kali belajar secara otodidak ski cross-country hingga
sejauh 50 mil (80 km) dalam waktu satu hari, dan itupun terkadang hanya di
temani oleh anjing peliharaannya.
Baca juga : info kursus bahasa arab
Namun kemampuan bermain ski nya tersebut sangat berguna dalam eksplorasi kutub utara. Fridtjof Nansen menghentikan eksplorasi kutub utaranya pada tahun 1914 saat perang dunia pertama pecah. Selanjutnya pada abad ke-20 dekade kedua setelah perang usai, Fridtjof Nansen mulai tertarik pada politik internasional serta isu humanitarian. Fridtjof Nansen meraih gelar doktor bidang zoologi dari Royal Frederick University di Oslo. Saat ketertarikannya peda hal kemanusiaan muncul, ia iba melihat nasib para pengungsi peranng yang terombang- ambing. Fridtjof Nansen saat itu berinisiatif membuat sebuah dokumen perjalanan bagi pengungsi tanpa kewarganegaraan (stateless) dalam konferensi internasional di Jenewa guna bisa membuat para pengungsi diterima di negara lain.
Dokumen perjalanan tersebut lantas dikenal sebagai Nansen Passport yang diakui oleh 52 negara.
Pengungsi perang mendapatlan 450.000 Nansen Passport dan berhasil mendapatkan
hak kewarganegaraannya berkat itu. Meski kini Nansen Passport sudah tidak
dikeluarkan lagi, namun pihak PBB memberikan dokumen perjalanan serta
sertifikat identitas kepada pengungsi. Usaha Fridtjof Nansen dalam membantu para warga tanpa kewarganegaraan untuk
mendapatkan haknya diapresisi dunia, hal ini membuatnya menerima hadiah Nobel
Perdamaian pada 1922. Namun pada 13 Mei 1930, Fridtjof
Nansen tutup usia.
Baca juga info : kursus
bahasa arab di pare
Tidak ada komentar:
Posting Komentar